SANTA PERAWAN MARIA SEBAGAI MODEL MENURUT SANTA PERAWAN MARIA SEBAGAI MODEL MENURUT SANTA PERAWAN MARIA SEBAGAI MODEL MENURUT SANTA PERAWAN MARIA SEBAGAI MODEL MENURUT SANTA PERAWAN MARIA SEBAGAI MODEL MENURUT SANTA PERAWAN MARIA SEBAGAI MODEL MENURUT SAN
DOI:
https://doi.org/10.63037/ivl.v3i1.56Kata Kunci:
Marialis Cultus, Santa Perawan Maria, GerejaAbstrak
Ajaran Gereja yang menyajikan lebih khusus mengenai Maria sebagai model dalam ibadat Ilahi adalah Marialis Cultus. Surat apostolik yang dianjurkan oleh Paus Paulus VI tanggal 2 Februari 1974 ini bertujuan untuk memajukan penghormatan kepada santa perawan Maria terutama dalam ibadat Ilahi. Dalam Marialis Cultus jelas ditampilkan keutamaan- keutamaan santa perawan Maria yakni kerendahan hati yang ditunjukkan dengan mendengarkan Firman Allah dan melaksanakannya, selalu berdea dan menyampaikan harapannya kepada Allah. Maria disebut juga sebagai perawan karena ketaatan dan imannya, kepercayaannya secara mutlak (total) kepada Allah. Gereja melihat bahwa situasi actual yang dilakukan umat sungguh memprihatinkan misalnya: Umat belum membuka diri sepenuhnya kepada Allah, kerendahan hati belum sungguh- sungguh diwujudkan sehingga sebagian umat belum mendengarkan firman dan melaksanakan, atau mendengarkan hanya sampai dalam pikiran tidak sampai didalam hati, berdoa hanya sekedar berdoa tanpa usaha dan ketekunan. Ibadat tidak lepas dari kenyataan hidup begitu juga sebaliknya hidup tidak bisa dilepaskan dari ibadai. Sehingga salah satu solusi untuk menjawab situasi umat semacam ini yaitu katekese umat tentang Maria yang bersumber pada dokumen Marialis Cultus.