“TOING DAN TITONG”: REFLEKSI KONTEKSTUAL PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA

Penulis

  • Fabianus Selatang Program Pendidikan Keagamaan Katolik, STP IPI Malang, Kota Malang Indonesia

Kata Kunci:

Budaya Manggarai, Pendidikan, Toing dan Titong

Abstrak

Refleksi adalah pangkal pembedaan antara yang real dan ideal. Refleksi memperlihatkan bahwa pendidikan itu merupakan sistem terpadu, dinamis, dan mengarahkan pada tujuan tertentu. Itulah idealnya pendidikan. Akan tetapi, realitas di lapangan tentu masih menyisahkan banyak persoalan. Migrasi pendidikan Indonesian-NTT sekarang dominan condong ke Jawa, secara khusus Malang. Setiap tahun, baik kampus negeri, maupun swasta selalui dibanjiri oleh mahasiswa dari NTT secara khusus Manggarai. Akan tetapi, persoalannya, antara output (lulusan) dan ketersediaan lapangan pekerjaan di Manggarai tidak sebanding. Metode yang dipakai dalam tulisan ini adalah dekscriptif kualitatif. Pendekatannya ialah budaya. Dalam pikiran manusia budaya yang tampak secara material dan bersifat khusus kemudian diuniversalkan secara konseptual. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, penulis ingin menggali nilai-nilai universal itu dalam ungkapan toing dan titong. Toing dan titong adalah produk sejarah dan fakta sejarah yang mengajarkan nilai-nilai pendidikan yang amat mendasar bagi masyarakat Manggarai

Unduhan

Diterbitkan

2018-08-31

Cara Mengutip

Selatang, F. (2018). “TOING DAN TITONG”: REFLEKSI KONTEKSTUAL PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA. IN VERITATE LUX, 1(2), 37–41. Diambil dari http://e-jurnalstpbonaventura.ac.id/index.php/JURKAPS/article/view/84