AJARAN SOSIAL GEREJA TENTANG MEMBANGUN KELUHURAN MARTABAT MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH

Penulis

  • Vinsensius Bawa Toron STP REINHA Waibalun Larantuka Flores Timur Indonesia
  • Yohanes Marinus STP REINHA Waibalun Larantuka Flores Timur Indonesia

Kata Kunci:

Church Social Teaching, Human Dignity, Image of God

Abstrak

Berbagai macam kebijakan dan program harus berakar kuat pada keyakinan kita kepada Tuhan dan untuk kesejahteraan rakyat itu sendiri. Pemberdayaan yang melibatkan ibadah bermakna jika diarahkan pada kesejahteraan manusia sebagai makhluk Tuhan yang sama. Ajaran sosial Gereja yang dimuat dalam ensiklik menekankan bahwa proses pemberdayaan tidak membuat mereka mempunyai sikap ketergantungan terhadap kekuasaan ekonomi atau pemerintahan yang berskala besar, namun melepaskan mereka dari ketergantungan. Oleh karena itu, ensiklik tersebut memuat bahwa komisi PSE harus mengembangkan keterampilan dan potensi masyarakat sehingga mampu menciptakan usaha ekonomi yang mandiri dan komisi PSE harus mengendalikan arah kebijakan publik di bidang ekonomi atau politik dalam rangka memperkuat kesejahteraan masyarakat (bonum commune). Komisi PSE harus mampu mendorong pembuat dan pelaku kebijakan publik untuk bekerja jujur, adil, dan peduli pada kepentingan bersama. Menciptakan pemasaran jaringan dan bisnis mikro yang melatih dan menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang kurang terampil. Tindakan ini perlu dikembangkan dan difasilitasi lebih lanjut, sehingga kelompok usaha yang telah mendapat pelatihan keterampilan bertani dan kerajinan mampu memasarkan hasil usahanya

Unduhan

Diterbitkan

2018-02-28

Cara Mengutip

Toron, V. B., & Marinus, Y. (2018). AJARAN SOSIAL GEREJA TENTANG MEMBANGUN KELUHURAN MARTABAT MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH. IN VERITATE LUX, 1(1), 1–6. Diambil dari http://e-jurnalstpbonaventura.ac.id/index.php/JURKAPS/article/view/78