PEMAKNAAN TARIAN PA’GELLU’ DI JEMAAT SANGPOLO BUNGIN DENGAN MODEL KONTEKSTUAL ANTROPOLOGI
DOI:
https://doi.org/10.63037/ivl.v7i1.35Kata Kunci:
Budaya, Tarian, Pa'Gellu', Teologi, kontekstualAbstrak
Anggota jemaat merupakan sebuah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari yang namanya masyarakat. Dimana, anggota jemaat juga merupakan anggota dari masyarakat dimana mereka itu berada. Maka dari itu, tata cara kehidupan atau kebudayaan anggota jemaat serta cara pandang atau persepsi dari masyarakat tersebut tentunya akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana pandangan dari masyarakat tempat warga atau anggota jemaat itu berada. Penelitian ini akan mencoba untuk menggali makna yang ada di dalam tarian pa’gellu’ dengan menggunakan satu dari beberapa jenis metode atau model teologi kontekstual yang telah dikemukakan oleh Stephen Bevans dalam bukunya, khususnya dalam hal ini penulis akan menggunakan model antropologi. Di dalamnya, penelitian yang dilakukan ini, akan melihat bagaimana makna yang terkandung di dalamnya serta relasi antara maknanya bagi masyarakat secara sosial dan kemudian seperti apa pesan kekristenan yang ada di dalam budaya atau tarian Pa’ Gellu’ ini. dalam hal ini model antropologi, akan menjadi kunci untuk mendapatkan jawaban dari hal tersebut, maka di adakan penelitian baik melalui pengamatan maupun dengan mengadakan wawancara di lokasi untuk melihat apakah dari tarian pa’gellu’ ini sungguh tidak hanya sebuah budaya, namun juga merupakan sebuah sumber untuk menyatakan nilai-nilai kekristenan atau nilai-nilai Injil dari budaya tarian Pa’gellu’ ini. Dengan demikian, maka kita dapat melihat bahwa tarian Pa’gellu’ ini bukan hanya semata-mata tarian, akan tetapi juga membentuk keseimbangan yang harmonis antara nilai seni, keagamaan serta budaya.